"Mas, nyuwun tolong gawekno banner," ucap Pak Yajid setengah berbisik tepat di sebelah telinga kanan saya.
Saya yang sedang di depan komputer pun nyaris terlonjak dari tempat duduk karena kedatangan Pak Yajid begitu tiba-tiba, dari arah belakang pula.
"Untuk acara nopo, Pak?"
"Diklat besok itu lho, Mas. Formatnya sampean ambil dari sini," kata Pak Yajid sambil menyerahkan flashdisk.
"Oh, nggih, siap."
Karena cuma mengganti redaksi pada format yang sudah ada, 15 menit kemudian banner yang diminta pun jadi.
Pak Yajid melihatnya berulang-ulang, mencoba mencari apakah ada yang masih kurang.
"Anu, Mas, tolong ditambahkan logo Kelompok Kerja Guru Madrasah Ibtidaiyah (KKGMI) ya!"
"File logonya ada, Pak?"
"Wadhuh, saya ndak punya," sahut Pak Yajid sambil garuk-garuk kepala.
"Kalau contoh logonya ada 'kan, Pak?"
"Ndak punya juga saya. Hehehe."
"Wah, lha trus piye iki, ketua KKGMI kok gak punya logo lembaga yang dipimpin? Blaik tênan!"
Pak Yajid cuma senyum-senyum mendengar gojlokan saya.
"Sampean bikin baru ae wis, Mas."
"Lha nggih, contohnya mana?"
"Njaluk nang Mbah Google lah, Mas. Mosok hal segampang itu harus saya ajari dulu? Hahaha." Pak Yajid membalas.
Googling sebentar, ternyata saya temukan logo KKGMI tiap daerah berbeda-beda.
"Banyak macamnya ini, Pak, njenengan pakai yang mana?"
"Wis terserah sampean lah, Mas, pokoke apik."
Wadhuh. Tepok jidat.
"Nggih mpun. Setengah jam lagi njenengan ke sini."
Setelah unduh beberapa contoh logo, saya buka aplikasi CorelDRAW untuk tracing. Sengaja saya ambil elemen dasar beberapa logo KKGMI yang ada, yaitu kubah masjid dan pena, kemudian gabungkan jadi satu. Jadilah logo seperti di atas.
*Semoga anda tidak terinspirasi...
"Oh, nggih, siap."
Karena cuma mengganti redaksi pada format yang sudah ada, 15 menit kemudian banner yang diminta pun jadi.
Pak Yajid melihatnya berulang-ulang, mencoba mencari apakah ada yang masih kurang.
"Anu, Mas, tolong ditambahkan logo Kelompok Kerja Guru Madrasah Ibtidaiyah (KKGMI) ya!"
"File logonya ada, Pak?"
"Wadhuh, saya ndak punya," sahut Pak Yajid sambil garuk-garuk kepala.
"Kalau contoh logonya ada 'kan, Pak?"
"Ndak punya juga saya. Hehehe."
"Wah, lha trus piye iki, ketua KKGMI kok gak punya logo lembaga yang dipimpin? Blaik tênan!"
Pak Yajid cuma senyum-senyum mendengar gojlokan saya.
"Sampean bikin baru ae wis, Mas."
"Lha nggih, contohnya mana?"
"Njaluk nang Mbah Google lah, Mas. Mosok hal segampang itu harus saya ajari dulu? Hahaha." Pak Yajid membalas.
Googling sebentar, ternyata saya temukan logo KKGMI tiap daerah berbeda-beda.
"Banyak macamnya ini, Pak, njenengan pakai yang mana?"
"Wis terserah sampean lah, Mas, pokoke apik."
Wadhuh. Tepok jidat.
"Nggih mpun. Setengah jam lagi njenengan ke sini."
Setelah unduh beberapa contoh logo, saya buka aplikasi CorelDRAW untuk tracing. Sengaja saya ambil elemen dasar beberapa logo KKGMI yang ada, yaitu kubah masjid dan pena, kemudian gabungkan jadi satu. Jadilah logo seperti di atas.
*Semoga anda tidak terinspirasi...